Selasa, 10 Juli 2012

PERJUANGAN AULIA MENJADI ANAK UI

Cemburu Sama Si Dia + Kediktaktoran Ortu = Aku Jadi Anak UI

Aulia Baroroh (Geografi 2009)
Perkenalan
Heheii… sebelum mulai membaca, ada baiknya mengetahui dulu siapa penulisnya..
Kenalin, aku Aulia Baroroh, lulusan SMAN1 Tegal 2009.. Aku mau berbagi cerita kepada siapa saja yang membaca, khususnya adik-adik kelas XI dan XII SMA… Cerita yang aku tuang disini, lebih mengarah ke alur takdir yang mengantarku ke jurusan Geografi FMIPA UI, yang mungkin akan memngingatkan kita semua bahwa kita diciptakan oleh Allah SWT dalam sebaik-baik bentuk dan seindah-indah takdir J
***
Jika kuingat masa lalu, sebenarnya kuliah di UI bukanlah cita-citaku. Sejak kecil, aku sangat suka dengan berbagai hal mengenai luar angkasa, bahkan sejak kelas 6 SD, saya sudah punya pikiran akan kuliah di Jurusan Astronomi ITB. Hingga masuk SMA pun cita-cita itu belum berubah. Saking inginnya, saat liburan kenaikan kelas XII, saya pernah pergi langsung ke ITB bersama sepupu saya dan melihat-lihat bagaimana kampus FMIPA ITB yang di dalamnya terdapat Departemen Astronomi.
Namun semua itu hanya akan menjadi cita-cita yang pupus tanpa ada usaha menggapainya.
Semua itu berawal saat kuceritakan niatku kepada kedua orang tuaku untuk mendaftar USM ITB agar bisa masuk jurusan Astronomi. Kukira orang tuaku akan menyetujuinya karena para sepupu banyak yang kuliah di Bandung, namun tak kusangka orang tuaku malah menentangnya. Mereka ingin bahkan mengharuskan aku tuk kuliah di STAN atau STIS. OH NO!!!!!!! Kucoba berkali-kali tuk bicara baik-baik, tapi mereka tetap saja tak mengijinkan aku meneruskan cita-citaku tuk menjadi Astronom. Sungguh depresi yang teramat sangat saat itu. Bayangkan saja, niat yang tertanam selama 5 tahun harus pupus begitu saja hanya karena kediktaktoran orang tua. Namun akhirnya aku mengalah karena bagaimana pun orang tualah yang telah mengasuhku tanpa pamrih dan kini sudah saatnya aku membalas jasa mereka. Tetapi tetap saja ada yang mengganjal di hati.
Saat awal kelas XII, disaat semua teman-teman rebut membicarakan univ dan jurusan yang akan mereka ambil, aku malah bingung sendiri. Aku sama sekali ga ada bayangan akan masuk uinv atau jurusan apa karena yang di otakku hanyalah astro itb dan sama sekali belum terpikirkan yang lain.
***
Masa SMA merupakan masa-masa saat kita menyukai lawan jenis. Iya ngga? Iya dong . Bener ngga? Bener dong . Begitu pun aku. Sebut saja orang yang kusuka itu X. Namun sayang, aku bertepuk sebelah kaki. Karena si X malah sukanya sama temanku sendiri yaitu Y. Oh my god!! Jelas deh jeles banget aku ini. Saking jeles nya, aku ga mau kalah dalam hal apapun dengan Y. Apalagi dalam hal pelejaran. Setiap ulangan, aku berusaha agar nilaiku selalu lebih baik dari si Y. Huh!!
Suatu hari, datang lah kakak-kakak Sintesa untuk brifing tur d’UI. Saat brifing, aku ga tau ntu kakak ngomongin apa aja,, abisnya udah siang sih.. ngantuk,, laper,, capek..
Esoknya, si Y bilang kalau dia mau ikutan tur d’UI. Awalnya aku tak peduli. Namun, kudengar dari temanku, si X juga ikutan tur UI . OMG!!! Ini tidak boleh terjadi!!! Akirnya aku pun memutuskan tuk ikutan tur UI juga. Abisnya dari pada liburan ga tenang mending ikutan si X deh.. hhehehe :p
Awalnya niatku ikutan tur UI hanyalah untuk memastikan bahwa X tidak meluncurkan aksi pdkt sama si Y. Tetapi setelah di sana, aku jadi tertarik dengan UI. Dengan Gedungnya, mahasiswanya, prestasinya. Apalagi kakak-kakak panitianya baik-baik. Ga nyesel ikutan tur d’UI meskipun sakit ati gara-gara X dan Y.
Saking tertariknya, aku jadi pengen masuk semua jurusan yang ada di UI… hahaha bingung abisnya. Tapi kalo ga salah, aku waktu itu pengennya arsitekur.
***
Setelah tur d’UI, aku jadi punya pilihan akan masuk univ mana. Jelas saja UI. Lalu aku bilang saja ke orang tuaku kalo aku mau masuk UI. Orang tuaku tetap tidak menyetujuinya dan tetap bersikeras menyuruhku di STAN. Wew. Tetapi aku tetap berusaha merayunya agar di ijinkan ikut SIMAK UI. Dan akhirnya mereka luluh juga. Kukira aku akan bahagia setelahnya. Tetapi tidak. Mereka mengijinkanku daftar SIMAK asalkan memilih Akuntansi. What????? Plis dehh mom,,,,, aku kan anak IPA.. Aku ga mau belajar IPS.
Setelah berunding, aku di bolehkan memilih apa yang aku suka asalkan ada pilihan akuntansi didalamnya. Zzzzzzzzz itu artinya aku harus ambil IPC T,T
Lalu kuputuskan pilihanku saat itu, Akuntansi, T.sipil dan T.Lingkungan.
***
Saat musim pendaftaran SIMAK, hampir satu angkatan ributin SIMAK. Mungkin dibandingkan UM yang lain, SIMAK lah yang paling heboh. Dan tentu saja X dan Y juga ikut SIMAK. Aku pun mencari tau pilihan apa yang dipilih X saat SIMAK. Dan begitu sakitnya aku saat mengetahui ada piihan yang sama antara X dan Y . T,T . Sebenernya saat itu juga ingin kuganti pilihanku agar sama juga sama X, tapi sayangnya aku sama sekali ga minat pada jurusan itu. Okelah kalu begitu.. aku hanya bisa berharap agar mereka tidak satu jurusan.
Y merupakan sosok yang rajin belajar. Entah kenapa, kalo ngeliat dia lagi belajar buat simak, aku ngarasa panas dan ga mau kalah. Pokoknya kalo dia ketrima, aku juga harus ketrima. Aku pun belajar mati-matian buat simak. Bahkan sempat bolos sekolah hanya untuk belajar mandiri di kos.
Entah seminggu atau dua minggu mencoba belajar ips tuk pilihan akuntansi, aku malah ketagihan belajar yang ips nya di banding yang ipa..haha akhirnya aku lebih memprioritaskan di ips nya.. dan lambat laun pun aku mulai semangat 45 tuk mengejar akuntansi UI.
***
“maaf anda belum lolos seleksi. Terima kasih telah mendaftar.” begitu lemasnya jari jemari ini saat melihat tulisan tersebut. SIMAK UI gagal . Saat itu aku bener-bener ngerasain sakit banget. Aku depresi berat. Ngerasa semua usaha yang aku lakuin itu sia-sia. Ga ada gunanya. Ga kuat banget aku waktu itu. Ga nafsu makan, nyalahin takdir (astaghfirullah). Di sekolah pun aku masih menangis. Apalagi sahabatku sendiri di terima sedangkan aku engga. Yampuun… Di tambah lagi, besoknya itu UTUL UGM.. hwow.. bener-bener ga konsen deh ngerjain soal utul.. masih kepikiran Simak ui. Stress.
Usaha ibuku tuk menenangkanku sedikit berhasil. Kurang lebih satu minggu setelahnya, aku mencoba tuk bisa menerima kenyataan. Aku sebenarnya juga merasa sedikit tenang karena hampir seangkatan yang ikut simak, yang diterima hanya 8 orang (Erwin, aris, etika, vidi, gsp, yakut, devina, lintang) berati kan itu tandanya emang bener-bener susah (ngehibur diri). Dan yang bikin aku sedikit tidak bersedih yaitu si Y juga ga diterima… yeyeyeyeeeyy.. (otak picik mode : on)
Sebulan pun beerlalu dengan cepat. UAN baru saja berakhir. Kini saatnya menanti pengumuman utul UGM. saya tidak yakin di terima. Jelas saja, wong ngerjainnya aja masih emosi gara-gara simak. Dan ternyata benar, saya gagal masuk ugm. Sebenarnya sih aku biasa aja, abisnya udah ada firasat ga masuk. Tetapi ibuku menyangka lain. Beliau mengira aku depresi lagi seperti sewaktu simak. Beliau tak henti-hentinya memberi nasihat padaku bahwa aku pasti akan dapat yang terbaik. Meliat beliau seperti itu, aku jadi marasa sangat bersalah. Tak seharusnya waktu itu aku larut dalam tragedi simak. Tak seharusnya pula aku seenaknya sendiri mengisi jawaban utul ugm. Aku menyesal telah 2x mengecewakan ibuku. Sungguh menyesal. Aku berjanji pada diriku sendiri aku harus ngasih yang terbaik buat ibuku.
***
X oh X… entah sedih atau turut senang mendengar kabar dia diterima di salah satu PTN dengan jurusan favorit lewat jalur yang favorit juga. Jelas aja aku sedih, abisnya aku ga minat di PTN tersebut. Dan itu tandanya aku gada kesempatan kuliah bareng tu anak… L
Meskipun demikian, aku merasa persainganku dengan Y belumlah selesai (persaingan sepihak). Sebelumnya aku juga merasa sedikit lega karena dia juga ga lolos UGM.. hihihihi (otak picik mode : on lagi).
Tes berikutnya yang akan kuikuti yaitu UMB PTN. Sebenarnya aku mersa takut tuk ikut UMB, karena daya tampungnya teramat sedikit. Tapi akhirnya ku niatkan tuk ikut karena aku telah berjanji pada diriku sendiri akan mengejar Akuntansi UI sampai jatah kursi terakhir.
Huh.. ternyata si Y juga mau ikut UMB.. dan dia katanya mau ikut bimbel tambahan di tegal.. waaaaa >,< aku ga mau kalah!! Aku harus ikut bimbel juga.. tapi dimana?? Rumahku jauh dari tegal,, capek kalo harus bolak-balik. Di saat bimbang seperti itu… Jreng Jreng Jreng . . . . . datanglah mas Pandu ke sekolah tuk promosi BBS eh salah SBB,, eh gatau lupa pokoknya itu, yang intinya bimbel NF di Depok… Oh yeahh… tentu saja aku langsung daftar.. (to Y: aku juga ikut bimbel weee :p)
***
16 Mei 2009, aku berangkat ke Depok bareng Ipni naik tegal arum,di anter mas Dawud, mas Juni dan mas Khalim tuk menuntut ilmu di Nurul Fikri.
Selama di NF, aku belajar banyak hal baru selain tentang pelajaran. Karena sebenarnya banyak factor selain academic yang menentukan kita diterima atau tidaknya di univ. Salah satunya adalah niat kita. Aku jadi sadar, ternyata selama ini aku belumlah ikhlas. Niatku ikut tes sana sini hanyalah agar tak kalah saing dengan Y. Sungguh aku baru menyadarinya. Setelah saat itu, aku mulai kembali usahaku dengan niat hanya karena Allah, orang tua, dan masa depanku. Selain itu, aku juga di anjurkan untuk melaksanakan ibadah-ibadah sunnah yang sebelumnya jarang sekali aku kerjakan. Di tambah lagi selama ngekos, aku temenannya sama Zakiyah, Sapuroh dan Wanda (orang rohis semua bo). Sungguh aku sangat bersyukur.
Oia, selain belajar di NF, waktu di Depok aku dan kawan-kawan dari Tegal yang lain juga suka belajar bareng sama kakak sintesa. Belajar math sama mas Juni, geo sama mas Budi, B.Ind sama mas Pandu, sejarah sama mas Itong, eko sama mas Dawud or mba Son, B.ing sama mas maskur and so on.
Baru kurang lebih 2 mingguan belajar mendalami pelajaran IPS, nafsu lamaku pun muncul kembali, yaitu cinta alam semesta. Astronomi. Tapi bukan astronomi, melainkan geografi. Setelah beberapa minggu mendalami geografi, aku sangat tertarik padaya. Bahkan skor TO ku di NF jadi tinggi karena di bantu oleh skor geografi (padahal skor B.ind ku minus gara-gara salah semua) .
Waktu itu pengen banget nyantumin pilihan geografi saat UMB, tapi sayang, di UI, geo tuh masuknya MIPA L.. padahal aku kan belajarnya IPS.. T.T akhirnya pilihan yang kuambil saat itu yaitu Akuntansi, Hukum dan Kriminologi (aku milih kriminilogi gara-gara ngefans sama bang Napi :D )
***
6-7 Juni 2009. UMB PTN.
Seusai UMB, aku dan kawan-kawan dari Tegal lainnya masih menetap di Depok tuk persiapan SNMPTN. Pendaftaran SNMPTN dibuka dan ditutup sebelum pengumuman UMB. Hal itu membuat kami bingung dalam menentukan jurusan yang akan dipilih saat SNMPTN. Aku pun merasa demikian. Aku bingung akan tetap memilih akun atau tidak. Banyak sekali pihak-pihak yang menyarankanku tuk tidak memilih akun karena SNMPTN adalah kesempatan terakhir dan bisa sangat bahaya jika kita memilih pilihan yang passing gradenya selangit. Aku pun sudah berkali-kali shalat Istikharah. Dan akhirnya aku tetap memilih Akuntansi dipilihan pertamaku saat SNMPTN karena aku ingat janjiku akan mengejar Akun sampai jatah kursi terakhir. I must do it.
Aku bingung pada pilihan kedua. Setelah berunding dengan orang tuaku, ibuku memintaku untuk tidak memilih UI di pilihan kedua. Ibuku menyarankanku tuk mengambil Undip atau UNS. Mungkin ibuku takut aku gagal lagi..
Berat sekali bagiku tuk didak memilih UI di pilihan kedua karena aku sangat ingin kuliah di UI. Sangat was-was sekali bergantung pada pilihan Akuntansi UI (sekarang baru tersadar, rasa was-was itu adalah keraguanku pada diriku sendiri yang menyebabkan aku tidak diterima. RACUN.).
“Pokoknya harus ada 2 pilihan UI”. Pikirku saat itu. Tapi aku juga tak mau melanggar perintah orang tua. Hingga terpikirlah memilih Geografi di pilihan kedua. Nekat deh milih IPC. 1. Akuntansi UI, 2.Geografi UI, 3. Hukum UNS.
Menjelang SNMPTN, selayaknya yang lain, aku pun meningkatkan intensitas belajarku. Yang tadinya aku sama sekali males baca Sejarah, aku pun mau memaksa diri tuk menghafal sejarah demi FEUI. Yang tadinya aku ga bisa-bisa nentuin mana kalimat baku mana yang bukan, aku belajar sampai hafal diluar kepala bahkan mempraktekkan berbicara dengan bahasa baku agar tidak lupa demi mendapat jaket kuning bermakara abu-abu.
***
29 Juni 2009, 18.30
“maaf anda tidak lolos seleksi”
Lagi! Lagi!lagi! lagi-lagi diawali dengan kata “MAAF”! aku bosan! Aku kurang apa? Belajar? Udah. Berdoa? Tiap hari. Lalu apa??:’(
Aku menagis sampai mata ini lelah. Sudah berapa kali aku mengecewakan orang tua?? Aku tak sanggup menatap mata ibuku yang saat itu membelaiku tuk menenagkanku. Aku benar-benar tak tahan dengan takdir ini. Malah saking khilafnya, aku bilang pada ibuku, “udalah Bu, Uli ga mau ikut SNMPTN. Uli mau kawin aja. Ayo bu, kawinin Uli”. Ckckckck
1 Juli 2009
Diantara tes-tes sebelumnya, SNMPTN lah tes yang paling indah bagiku. Bagaimana tidak, sebelum berangkat, ibuku mengecup keningku dan aku sempat mencium tangannya disertai do’a yang aku langsung dengar sendiri dari ibuku :’)
“Ya Allah, ini jalur terakhirku menuju kampus impianku. Mudahkanlah aku dalam jalanku ini, tapi kalau Kau memang tak mengijinkan aku tuk menuju kampus impianku, ku yakin Engkau punya rencana yang indah di balik ini senua, Amin”.
***

Satu bulan kemudian…
31 Juli 2009, 19.45
On Facebook, “gagal Undip T.T”, “Horee akhirnya UNS nerima aku”, “ini pasti yang terbaik bagiku”.
Aku kaget ngeliat status temen-temen. Pengumuman SNMPTN udah keluar! OMG… Langsung lemes ni tangan… Hape berasa mau jatuh.. Langsung saja kuberitahu ibuku kalo pengumuman SNMPTN udah keluar. Ibuku langsung mengajakku ke warnet dekat rumah. Awalnya aku menolak karenabelum siap, tetapi ya sudahlah.. Bismillah.. Sehabis makan malam, aku dan ibuku ke warnet.
21.15
Summpaahhh lola bangeettttt.. banyak yang lagi buka kali yaaa… ampun dahhh…
Setelah uji kesabaran selama setengah jam, akhirnya www.snmptn.ac.id bisa di buka juga..
Kumasukkan nomor pesertaku.. bla bla bla..
Loading loading..

“Selamat Anda diterima di pogram studi 358xxx”(aku lupa kodenya )
Sesaat itu juga, ibuku langsung memelukku dengan tangis bahagia (Untung aja tu warnet punya om ku.. jadi ga malu deh beradegan seperti ini..).

Aku senang, bersyukur, akhirnya bisa melihat pengumuman yang di awali dengan kata “selamat”. Tapi aku masih terdiam. Kode jurusan itu bukan kode Akuntansi UI karena kode jurusan Akuntansi itu 312612 (tuh kan sampe sekarang aja masih hapal).
Lalu ibuku pun bertanya, “Ini diterimanya dimana?“ Spontan aku menjawab, “Hukum UNS Bu,, itu bukan kode Akuntansi”

“oh yaudah gapapa, selamat ya Nak, mungkin ini yang terbaik yang di kasih oleh Allah”.
Aku masih belum tersenyum.. Aku sedih, aku ga masuk UI,, karena masih di warnet, aku sekalian ngecekin hasil tesnya Zakiyah karena katanya dia lodingnya lama.. Setelah kulihat, ternyata dia juga diterima dengan kode juruan entah apa itu, tapi itu pasti UI karena dia milih UI semua.. ingin rasanya kumenangis, tapi tentu saja tak kulakukan karena tak tega aku menangis di depan ibuku yang sedang senang melihat anaknya diterima PTN.

Lalu kami pun pulang. Aku langsung masuk kamarku dan kutumpahkan air mataku yang sedari tadi tertahan. Setelah puas menangis, aku mengambil buku panduan SNMPTN dan melihat-lihat kembali jurusan-jurusan yang ada di sana. Kulihat UI, sungguh menyakitkan.. Akuntansi 312612. Lalu kubalik halaman melihat jurusan di UNS.

Sungguh tercengang aku saat itu. Apa? Bagaimana mungkin? Kode jurusan Hukum disitu angka depannya 4xxxxx, bukan 358xxx seperti yang tadi kulihat. Aku panik.

Apa jangan-jangan tadi aku salah masukin nomer? Jangan-jangan yang tadi kubuka bukan nomer pesertaku.. haahhhh mau balik kewarnet lagi, tapi udah jam setengah 11.. ga mungkin..
Aku mencoba tuk bisa tidur, tapi tetap saja tak berhasil. Gelisah.

Tiba-tiba saja pandanganku melihat kearah rak laci dikamarku yang di atasnya ada tumpukan soal-soal tes-tes yang pernah kuikuti. Dan yang paling atas tertulis “SNMPTN 2009 Kemempuan IPA”.
Aku masih merasa sakit hati melihat tulisan SNMPTN. Tapi untung saja otakku masih bisa memproses. Kemempuan IPA? SNMPTN 2009? Diam.. diam.. hening.. mikir…

Oh iya ! aku kan milih IPC.. Aku masih punya pilihan satu lagi.. Lalu kuambil kembali buku panduan SNMPTN tuk melihat kode jurusan Geografi.. Meskipun ragu.. masa iya ketrima geo?? Emang sih aku juga pengen banget Geo, dan saking pengennya, aku tambah mati-matian belajar geo (padahal ga nolong, geo kan mipa).

Perlahan-lahan kubuka halamannya dengan penuh doa mudah-mudahan aja bener kodenya sama.. dan jreng jreng jreng…. Geografi 358xxx

Wahhhhhh!!!!! Yihaaaaaaaa UI bo :D
Langsung kupanggil ibuku dan kuberitahu aku di terimanya di geo ui :D DDDD. Aku seneng bangettt.. langsunggg dah kirim sms send to many, dan update status.. hahahahaha…

Menulis kisah yang panjang ini, menyadarkanku bahwa Allah selalu punya rencana atas segala usaha kita. Karena tak ada satu usaha pun yang sia-sia. Kalau kita mau, kejar sampai dapat. Never give up before we get it J

Depok, 1 Maret 2010

Tepat setahun setelah SIMAK UI 2009

Aulia Baroroh

http://sintesaui.wordpress.com/2010/03/04/cemburu-sama-si-dia-kediktaktoran-ortu-aku-jadi-anak-ui/#more-402

4 komentar: