Selasa, 10 Juli 2012

PRESTASI MAHASISWA ITB JALUR UNDANGAN VS JALUR UJIAN TULIS

Prestasi Mahasiswa ITB Angkatan 2011, Jalur Undangan vs Jalur Ujian Tulis

Tahun lalu ITB menerima mahasiswa SNMPTN jalur undangan. Jumlahnya lumayan besar, yaitu 60% dari seluruh mahasiswa baru (1800-an orang), 40% lagi dari SNMPTN jalur ujian tulis. Nah, setelah satu tahun kuliah di ITB, bagaimana prestasi mahasiswa undangan angkatan 2011 itu dibandingkan dengan mahasiswa jalur ujian tulis? Apakah mereka lebih baik atau sama saja dengan mahasiswa jalur ujian tulis?
Jika IP sebagai indikator prestasi mahasiswa, maka grafik berikut ini menggambarkan perbedaan prestasi mahasiswa hasil SNMPTN jalur undangan dan hasil SNMPTN jalur ujian tulis. Data grafik ini saya peroleh dari Wakil Rektor, Pak Hasan, via milis dosen.

Apa yang menarik dari grafik tersebut? Ternyata perbedaan prestasi antara mahasiswa undangan dan mahasiswa ujian tulis tidak signifikan. IPK rata-rata mereka hanya berbeda 0.04. Tidak terlalu besar bedanya, bukan? Mungkin akan lebih menarik jika punya data tentang perbedaan nilai untuk setiap mata kuliah antara mahasiswa undangan dan mahasiswa ujian tulis.
Mahasiswa jalur undangan adalah mahasiswa yang dipilih berdasarkan nilai rapor SMA, sedangkan mahasiswa jalur ujian tulis ditengarai adalah produk Bimbel (meskipun tidak bisa dibantah banyak juga mahasiswa undangan yang ikut Bimbel selama bersekolah).
FYI, di ITB tingkat 1 disebut Tingkat Pertama Bersama (TPB), sebagian besar mata kuliahnya adalah pengulangan pelajaran SMA (MA FI KI). Jadi, wajar saja jika mahasiswa undangan (mahasiswa terbaik sekolahnya) memimpin IP dibandingkan mahasiswa ujian tulis, meskipun bedanya tidak signifikan.
Saya pikir perbedaan keduanya baru bisa dilihat nanti setelah tingkat 2, 3, dan 4, yaitu ketika mahasiswa masuk ke Prodi pilihannya masing-masing. Jadi, perlu ditunggu waktu minimal satu tahun lagi untuk melihat kinerja kedua kelompok mahasiswa ini; apakah perbedaannya tetap tidak signifikan, atau mahasiswa undangan lebih baik daripada mahasiswa ujian tulis, atau mahasiswa ujian tulis melampaui prestasi mahasiswa undangan. Kita tunggu saja.
Perbedaan yang tidak signifikan antara IP mahasiswa undangan dan mahasiswa ujian tulis di tingkat 1 itu dapat dibaca sebagai tidak adanya perbedaan kualitas antara keduanya. Mahasiswa undangan tidak selalu lebih unggul daripada mahasiswa ujian tulis, dan mahasiswa ujian tulis tidak selalu kurang unggul dibandingkan mahasiswa undangan. Dengan kata lain, dijaring dengan cara apapun, mahasiswa baru ITB sama bagusnya. Mereka umumnya juara kelas sehingga nilai rapornya tinggi (mahasiswa jalur undangan) atau memang berotak cerdas sehingga nilai ujian tulisnya sangat tinggi sehingga bisa lolos masuk ITB (mahasiswa jalur ujian tulis). Seorang rekan dosen malah mengusulkan, kalau begitu ITB bisa saja menseleksi calon mahasiswanya sendiri (otonom) tanpa perlu ikut aturan Pemerintah (SNMPTN). Wah!
Jalur undangan memang sempat menimbulkan pro dan kontra. Ada tudingan bahwa nilai rapor bisa saja direkayasa oleh guru atau sekolah agar siswanya bisa diterima jalur undangan. Jika itu benar terjadi, maka mahasiswa karbitan hasil rekayasa nilai rapor itu pasti akan gagal ketika kuliah di ITB, tetapi kenyataannya malah sebaliknya (kesimpulan sementara). Mereka yang undangan itu memang sudah unggul dari sononya, dan terbukti IP mereka di tingkat 1 ITB tetap lebih tinggi (meskipun tidak signifikan) dibandingkan dengan mahasiswa ujian tulis. Entah ya kalau di kampus PTN yang lain.
Saya sendiri dulu produk PMDK (istilah mahasiswa undangan zaman dulu) di ITB pada tahun 1985, tetapi saya pribadi tidak pernah merasa diri saya lebih unggul daripada teman-teman yang diterima melalui Sipenmaru (ujian tulis saat itu). Teman-teman saya hasil Sipenmaru banyak yang lebih bagus daripada saya, begitu juga teman-teman PMDK banyak yang lain lebih hebat daripada saya. Setelah kuliah di ITB, prestasi akademik antara mahasiswa PMDK dan mahasiswa hasil Sipenmaru tidak terlalu jauh bedanya, relatif sama seperti kondisi di grafik di atas. Kesimpulannya, kampus saya memang sudah on the track dalam menyeleksi mahasiswanya, baik dari jalur ujian tulis maupun jalur undangan. Keduanya sama bagusnya. Mahasiswa yang terpilih masuk ITB dengan cara apapun memang mahasiswa yang cerdas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar